Kali ini mau cerita tentang pengalaman Cemprut berkonsinyasi dengan beberapa pihak dan teman, sekalian menjawab pertanyaan teman-teman yang ditawarin konsinyasi tapi blom begitu tau tentang sistem ini. Tapi sebelumnya harus diposisikan kalau cerita ini hanya sejauh pengalaman Cemprut sahaja, usaha rumahan yang produksinya nggak masal ya, dan pengalamannya juga baru seuprit, hihi ;) Tapi siapa tau ada yang bisa diambil dari pengalaman si Cemprut kan lumayan ya bagi-bagi tips ;)
Aku tulis dipoin-poin yang random urutannya ya, yang pas mana yang kepikiran duluan itu yang aku tulis, hihi ;)
- Apa itu Konsinyasi !
Gampangannya sih sistem titip jual barang :) Jadi ada pihak pemilik barang dan pihak yang dititipi barang atau bisa disebut toko. Sebelumnya harus melewati perjanjian ang disepakati kedua belah pihak, salah satu poinnya tentang prosentase komisi buat pihak yang dititipi barang :)
- Kenapa Berkonsinyasi !
Sejauh ini sistem konsinyasi Cemprut dengan beberapa toko punya keuntungan dari sisi yang berbeda-beda. Yang pertama adalah membantu sisi marketing :) Pada saat itu karena belum begitu banyak yang mengenal karyaku, berkonsinyasi merupakan ide yang cukup bagus. Dengan menitipkan disuatu toko yang sudah dikenal namanya dan sudah punya pelanggan sendiri, akan sangat membantu dari sisi marketing, semakin memperluas pelanggan yang bukan hanya dari lingkup pertemanan Cemprut saja.
Menaikan level karya ;) Bukan untuk sombong, tapi ada kalanya kita harus bisa mengukur sampai sejauh mana karya kita 'diakui' oleh pihak-pihak tertentu. Nah, dari kepercayaan orang yang mau mengajak kita berkonsinyasi berarti semakin memperluas lagi jaringan yang siap kita ajak memperluas kerja sama dibidang lain-lainnya kan :)
Belajar bekerja sama :) Nah, yang ini keliatannya simple tapi cukup PR buat aku pribadi, yg melabelkan diri aku sendiri sebagai indie crafter ;) Ego aku yang biasa berkarya sendiri tanpa banyak aturan ini itu harus dikesampingkan karena kerja sama itu baiknya menguntungkan satu sama lain. Ada yang yang pakai aturan dan kontrak yang sangat mengikat bahkan mencekik, ada pula yang asik, kekeluargaan, dari situlah aku tau pihak mana yang bener-bener 'nyaman' diajak kerja sama :)
- Dengan siapa berkonsinyasi !
Aku pribadi punya tempat / orang-orang yang aku lingkarin dan dimasukin ke list mimpi untuk bisa kerja sama ama mereka :) Yang jelas tentu aja tempatnya pasti satu tema dengan karya kita, aku memilih tempat-tempat yang berhubungan ama art & craft, toko, galery seni, tempat nongkrong atau komunitas. Tempatnya asik, nggak hanya sekedar jualan, nggak hanya sekedar 'besar', 'mewah', karena itu bukan jaminan pasti tempatnya asik, hihi ;p
Karena kalau aku cuman itung-itungan untung, yang bener alurnya ya aku pilih tempat yang namanya sungguh 'besar' dan sangat 'terkenal' karena jelas calon pembelinya juga semakin banyak, tapi ada hal-hal diluar logika keuangan yang lebih penting buat aku: kata hati :) Kamu yang lebih kenal dirimu sendiri, seperti menempatkan dirimu sendiri sedang berdiri dietalase toko itu, coba denger kata hatimu, nyaman nggak kamu dengan lingkungan sekitar kamu? sudah menjadi kamu sebenarnya belom saat kamu berdiri disana? Bukan lantas menjadikanmu rendah diri ya saat tempat yg kamu impikan itu terlalu tinggi menurut standardmu, kali ini lupakan isi dompetmu, rasakan saja dan dengarkan hatimu, halah ;)
- Menawarkan Kerjasama !
Pengalaman Cemprut kesemuanya Alhamdulillah atas tawaran dari mereka, tapi kenapa harus nunggu ditawarin kalau kita bisa bertindak sendiri, keburu tua, haha ;p Sama hal nya kayak waktu share pengalaman nulis buku, nggak usah nunggu ditawari, kalo kamu punya karya langsung coba aja menghubungi mereka. Ada google kan, bisa gugling website mereka, cari alamat emailnya, bikin surat penawaran ke mereka buat berkonsinyasi :)
Tapi perlu kamu tahu juga, ada beberapa macam tempat yang kudu pakai surat yang semi resmi gitu, ada juga yang bersifat kekeluargaan, jadi imel kamu bisa berisi say hi, mengenalkan diri, mengutarakan niat dan memamerkan karya kamu lewat attachment foto atau link blog berisi karya kamu :)
Atau kalo kamu punya temen yang punya toko, distro ato gallery gitu bisa langsung samperin aja itu temen, ajak ngobrol baik-baik, traktir bakso trus tawarin deh buat konsinyasi, hehe, dijamin nambah itu bakso 2 mangkok ;p
- Memulai Kerjasama !
Biasanya setelah saling deal akan ada perjanjian, ada yang berupa omongan sahaja, ada yang pakai kontrak berlembar-lembar halaman, semakin besar pihaknya semakin tebel kontraknya, hihi ;p Aku pribadi lebih seneng dengan sistem kekeluargaan, nggak perlu takut tanpa kontrak nanti akan dirugikan sama mereka, karena aku sudah tau siapa mereka, dengan siapa aku bekerja sama kok :)
Tapi kalau ternyata harus berdealing dengan kontrak, coba luangkan waktu setelitinya buat kamu pahami kontraknya sebelum ditanda tangani. Hal-hal yang biasanya mencekik aku adalah:
- potongan konsinyasi yang gede banget ;p
- target waktu buat ngisi stock
- target penjualan tiap bulannya (biasanya kalo gak menuhin target akan di kick)
- birokrasi yang panjang buat ngurus keuangan
Tapi yang namanya kerja sama kan memang nggak bisa nguntungi sebelah pihak aja kan, aku juga punya kewajiban buat ikut aturan dia, ikut menguntungkan mereka dengan cara mereka sendiri-sendiri. Nah sekarang tergantung kita, kita punya pilihan kok buat bekerja sama dengan siapa yang menurut kita nyaman, lagi-lagi tanyakan jurus utama: kata hati ;p
Segini dulu kali ya cerita tentang pengalaman si Cemprut berkonsinyasi :) Ada beberapa hal lagi yang mau diceritain, tapi ini sudah larut, Bu Cemprut mau puk puk Pak Cemprut dulu yang dah ketiduran disamping nih, hehe ;p Tunggu babak berikutnya ya ;)
Craft On...!!!
Dita
No comments:
Post a Comment