Ceritanya pas mudik kemarin tujuan pertama adalah berlebaran di Klaten dulu, tempat Pak Cemprut lahir. Senangnya di Rumah Simbah Warno itu tempatnya banyak rumah-rumah jadul nan menawan, salah satunya rumah ini, dulunya toko, tapi sekarang sudah kosong tapi masih cantik :) Rumah ini letaknya beberapa meter dari rumah Simbah, jadi kepikiran buat moto rumah dan detailnya, buat referensi aja niat awalnya, lalu minta tolong adik sepupu yg baru masuk SMP, Kanaya, buat nganterin. Minta anter karena rumahnya dipinggir jalan sedang tapi motor dan mobil kalo lewat kenceng-kenceng banget, nakutin, hihi ;p Karena ini jalan utama buat menuju ke Desa yang lain, dan daerah sekitar banyak tempat Wisata Mata Air atau Umbul beserta pemancingannya. Jadi Kanaya bertugas bantuin aku nyebrang dan ngelihatin jalanan kalo ada kendaraan yang lewat, hihi ;p
Naya juga jadi guide aku, dia yang akan bantuin aku menyapa warga Desa, karena aku gak pinter basa-basi manis, hehe ;p Naya lalu ceritain tentang rumah ini dulunya dan kenapa jadi rumah kosong, kami intip-intip lubang pintu dan jendelanya dan mulailah datang cerita dari skenarioku sendiri aka ngarang yang bersifat klenik, hihi ;p Denger cerita lalu aku kepikiran buat jalan lagi muter sekeliling Desa Sidowayah buat motoin jendela dan pintu rumah yang menarik sambil dengerin cerita Naya tentang rumah itu, siapa keluarga didalamnya, seperti apa rumah itu dulu, bagaimana perilaku orang yang tinggal didalamnya sampai apa isi rumah itu sekarang karena kebanyakan sudah jadi rumah kosong. Kok apa??? Karena beberapa berubah jadi kandang kambing atau sapi, hihi, ajaib ya ;)
Lalu dimulailah deh itu ekspedisi #ceritajendeladanpintu yang beberapa waktu ini aku share di akun Instagramku :) Sebagian cerita memang hanya bisa bertahan sebentar diingatan aku, haha, cerita yang berbau seru aja yang pasti diingat, karena kebanyakan juga belom selesai ceritain tentang satu rumah, sambil jalan udah nemuin rumah baru lagi dengan jendela dan pintunya yang asik, terus minta diceritain tentang rumah yang baru dan cerita tentang rumah yang tadi nggak diterusin, hihi ;p
Jadi inilah beberapa cerita tentang jendela (pintunya nanti ya) di Desa Sidowayah-Klaten :) Nyesel juga kenapa nggak moto pakai kamera, karena beberapa foto ternyata kualitasnya nggak begitu bagus karena kurang cahaya, motonya pakai Sri Patmini (nama i pad aku, hehe) aja karena aku pikir lebih enteng ;p Ada niat buat bikin Photo Book sih dengan foto-foto ini, tapi ternyata kualitas fotonya blom bikin sreg dihati, jadi kita lihat saja nanti :)
"Ini jendela rumah sebelah Bu Lik Kecik, langsung mengundang ingin mengintip saat melihat mesin jahitnya :)"
"Ini jendela salah satu rumah kosong dibelakang rumah Simbah, jendelanya cukup tinggi, untungnya didepannya ada bebatuan besar-besar yang bisa buat tempat aku ancik-ancik (memanjat) biar dapat komposisi yang pas ;)"
"Jendela ini tiap seminggu sekali selalu dibersihkan oleh utusan keluarga siempunya rumah. Kata si Mas yang sedang bersih-bersih sarang laba-laba, rumah ini milik orang tua si pewaris rumah, sedangkan si pewaris bekerja di Ibu Kota."
"Ini salah satu jendela yang agak bau prengus...karena rumah joglo kayunya sudah beralih jadi kandang kambing :)"
"Jendela dengan tembok warna mint yang bikin adem hati dan mata :) Jendelanya tepat didepan pemakaman, tapi nggak ada kesan menyeramkan sama sekali pas lewat sini, hanya adem :)"
"Ini salah satu jenela toska kecintaan :) Dan pas banget dipadu dengan bata usang kesukaan juga :) Rumahnya merupakan bangunan baru, tapi jendelanya sepertinya jendela lawas peninggalan keluarga sebelumnya :)"
"Ini jendela keropos nan menawan hati :) Jendela bagian tengahnya dibuat baru dan dipasangi kaca didepannya, namun bentuknya disamakan dengan model lawas sebelumnya, kece :)"
"Kedua jendela ini memikat hati karena tambahan teman tanaman didepannya, cantiknya misterius, karena harus ngintip menyibakkan dedaunan didepannya :)"
"Satu dari banyak jendela toska kecintaan :) Rumah ini panjang sekali, bagian samping yang merupakan gang yang aku lewati, berderet jendela serupa dengan warna toska yang berbeda warna pudarnya :)"
"Jendela biru laut nan segar dipanasnya terik matahari siang Desa Sidowayah, namun tembok rumah ini adem dan dingin sekali, karena menyerap hawa Klaten yang selalu sejuk apalagi malam dinginnya :)
Sedikit dulu cerita tentang jendelanya, masih banyak nanti cerita yang akan dibagi, sambil mengingat-ngingat lagi cerita tentang masing-masing jendelanya, hihi :) Oia, dan ini dia si Kanaya, adik sepupu yang mengantar aku berkeliling Desa Sidowayah dan memberikan cerita dibalik jendela dan pintunya :) Terima Kasih Nayaaa :)
Craft On...!!!
Dita
1 comment:
betul- betul deh dirimu mbak. nggak ada matinya kalo disuruh bikin cerita! selembar daun jendela aja jadi kisah. btw, jendela2nya ngingetin jendela di rumah2 di kotabaru, jogja. nuansanya masih chic vintage gitu walau sudah direnovasi si empunya. suka kalo jalan2 di tempat yang suasananya jadul gitu :)
Post a Comment