Sunday, March 5, 2017

Crafty Locally: Volume 1...!!!

Kali ini Bu cemprut bikin tag baru nih...jadi karena kebanyakan semua hal tentang craft disatukan dalam Crafty Likey, jadi kali ini dibedain buat karya-karya lokal buatan Indonesia yang Bu Cemprut suka 🙋 Hihi, sok-sok an bikin tag baru padahal ngeblog aja bolong-bolong 😁😅 Gak pa pa lah yaaaa...biar ketauan kalau dijadiin satu tagging, jadinya ketauan kalau karya-karya crafter & makers lokal itu nggak kalah ciamik loh 🙋

Jadi dimulai sahaja postingan pertama tanpa tema dulu, karya-karya pilihan kali ini dipersatukan karena langsung bikin jatuh hati aku 😍 Ada 4 karya dari Bali, Jakarta, Garut dan karya kolaborasi long distance Jogja-Jakarta, hihi, dan inilah karya dan cerita dibaliknya hasil dari (nodong) tanya ke mereka, mari kita mulai 😊


IGOR Deconstructed Patches by Alam Taslim !!!

Aku lihat pertama kali di IG nya Pasar-Pasaran, lalu lihat langsung pas main ke Toko Lemari Lila, karena tema dan eksekusinya kece, jadi tentu saja bikin aku langsung jatuh hati 😊 Aku baru (sok) kenalan sama Mas Alam via IG, karena link pertemanannya ya muter itu-itu aja, aku berharap Mas Alam mau ditodong sama aku, hihi 😛 Aku baru sebatas tau kalau Mas Alam seorang seniman yang ikut beberapa pameran, yang terakhir aku tau pamerannya bareng Kopi Keliling, besok kalo ada kesempatan ketemu, mau kenalan lebih jauh sama Mas Alam 🙋



Aku selama 2 tahun ini nggedein monster ciptaanku, IGOR, monster mie instan yang lahir di warung Ind*mie di pengkolan jalan Setiabudi di Jakarta. Banyak hal yang terjadi, sampai aku pindah dari Jakarta dan tinggal di Ubud, Bali. Dan suatu saat aku ditawarin kolaborasi dengan seorang teman, tapi kami sepakat tidak memunculkan bentukan monsternya, dan theme yang keluar adalah IGOR Deconstructed Series. 

IGOR Deconstructed series ini menampilkan "ingredients" untuk lahirnya monster: Mangkok ayam (yang selalu jadi topinya), telor (mata), mie instan (badannya) dan sawi (giginya). 


IGOR Deconstructed series pertama adalah kolaborasi dengan ig etasale.ubud, melahirkan 3 kalung. Dan kolaborasi kedua adalah dengan ig ohtandaseru dalam bentuk patch. Dan sentuhan lokal dalam konsep ketemu cute design dan aplikasi yang kekinian jadi bikin patch ini digemari. So far udah 10 lusin set dalam 2 bulan, dan kami coba titip ke beberapa toko (Lemari Lila Jogja, Toko PasarPasaran Seminyak dan Hot Mama Sambal Ubud) juga udah ludes semua. 


Lalu aku kolaborasiin lagi igor x etalase.ubud x ohtandaseru jadi kalung yang based on patch 😊

...


Bubbly Bag by Puka !!!

Aku jatuh hati sama Puka waktu lihat tas nya di Folksy Magazine, suka sekali sama perpaduan kain goni (eh bener kan ya) dengan warna earthy dipaduin sama warna-warni benang dan pola sulamannya yang ngingetin aku sama Elizabeth Pawle, ditambah lagi pom-pom yang bergemantungan dimana-mana, haha, love it 😍 Lalu coba kenalan dan colek siempunya Puka, Dessy, buat minta cerita sedikit dibalik salah satu karyanya yang dia namakan Tas Bubbly 😊


Tidak setiap ‘meniru’, ‘mencontek’, ataupun ‘plagiat’ itu tidak baik loh.  Saya sebagai owner Puka menjadikan hal tersebut sebagai hal yang lumrah dan sebagai bahan mind mapping of new product development. Begini ceritanya …….


Bubbly merupakan model tas kedua yang Puka release setelah laptop bag. Awal mula bisa mengeluarkan desain tersebut karena terinspirasi dari sebuah label tas luar negeri. Label tas luar negeri tersebut menggunakan bahan kulit sebagai material utamanya, berbentuk bulat, lalu dipercantik dengan 1 pompom berbulu halus  ditengahnya (bukan menggunakan benang wool), dan warnanya pastel monoton (warna kulit dan pom-pomnya biru muda). Reaksi saya pada saat itu langsung jatuh cinta dengan tas tersebut. Ditambah lagi pada saat itu, aksesoris pompom baru mulai digandrungi oleh banyak orang.


Dengan menggunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) saya mulai mengamati setiap detail tas tersebut walaupun dalam berbentuk foto, mencoba untuk meniru, dan memodifikasi tas tersebut dengan memasukkan unsur ke-khas-an Puka yaitu sulaman dan penuh warna. Daaann,,, taraamm.. jadilah model bubbly yang dapat kalian miliki ini. Setiap modelnya memiliki 3 warna yang di combine, di sulam dengan motif acak abstrak, dan dipercantik dengan 3 pompom ditengah-tengahnya serta tak lupa menambahkan aksesoris tassel di bagian sletting. Alhasil tas bubbly yang telah di restock sebanyak 4 kali ini masih banyak diminati.

...


Embroidery Hoop Necklace by Nalini The Project of Husband and Wife (Nalini TPHW)

Aku sudah kenal duet maut ini, dan bisa dibilang jadi saksi saat mereka bersua pertama kali dan timbulah percikan cinta anatara mereka pas perform Papermoon Puppet di Kota Tua dulu, hihi 😜 Beberapa waktu ini aku lihat mereka bikin project karya berdua, udah penasaran sejak mereka baru ngerilis sneak peaknya doang, dan tau ini bakal jadi kolaborasi ketje nih mesthi 😊 Buatku karya ini bukan hanya sekedar bentuk yang lucu dan bagus, tapi beneran ada cinta didalemnya, uhuk uhuk, terharu sendiri aku, hihi 😚


Nalini adalah sebuah proyek tabungan rindu milik Ibuk @memichil dan Pak Kumis @antongrewo yang menjalani Long Distance Marriage Jakarta - Jogja. Nalini sendiri berasal dari bahasa Sanskrit yang artinya lotus, lily, cantik atau kesayangan. Kalung-kalung yang diproduksi oleh Nalini TPHW adalah bentuk rindu pada si kesayangan, yang dibuat setiap kali mereka mengingat satu sama lain. Meski terpisah jarak, pembuatan kalung-kalung ini benar-benar dikerjakan mereka berdua: Ibuk menyulam di Jakarta dan Bapak membuat rangka kayunya di Jogja 😍



Sila kalian bisa lihat karya mereka di IG mereka @nalinitphw dan ketjenya kalian bisa pesan juga sesuai keinginan kalian 😊 Oia, karya mereka juga ada di Toko Lemari Lila ya man teman 😊

...


Tas Upik Abu by Kobelita

Karya yang ini 'nyebelin' banget...bikin 'KZZLL' kalo kata anak jaman sekarang, haha 😋 Jadi pertama kali lihat di IG, karena Ayu siempunya adalah temennya temen, trus kita bersua di Lapak Holymarket, trus lihat langsung tas nya, trus KZZLL lagi, hihi 😜


Buat aku, Tas Upik Abu ini jenius! Kenapa begitu, karena bahannya dekat sama keseharian kita, cara bikinnya sederhana, tapi nggak semua orang kepikiran buat jadiin ini simple tote bag kan 👌😉👍 Dan penamaan Upik Abu juga sangat related dengan fungsi kain aslinya, lap serbet, ditambahkan jadi sulaman jelujur simple di kainnya, Bravo Ayuuuk...kamu nyebelin 😝👏 


Ini dia kata Ayu tentang Tas Upik Abunya:
Sebenernya aku random sih pas bikin tas Upik Abu ini hehehe, pas lagi nyari-nyari bahan di Tanah Abang, aku ngeliat abang-abang yang lagi keliling jualan waslap. Langsung kepikiran deh waslap dijadiin tas lucu juga kali ya. Gampang lagi polanya kotak doang dan bisa jadi tas dengan ukuran yang lumayan besar, cocok sama model-model tas aku sebelumnya yang harus punya fungsi "muat banyak". Jadi aku berharapnya tas Upik Abu ini bisa ngasih statement ke orang yang make kalau dia itu orang yang pekerja keras dan engga peduli sama status sosial hahaha 😁

Sila berkunjung ke akun IG nya @kobelita kalau mau lihat karya-karya Ayu lainnya yg nyebelin 🙋 

...


Naaah... itu baru 4 temen makers dan karyanya...padahal masih buanyaaaak yang bikin hati ini terkilik-kilik memujanya, halaaah 😅 Tunggu reportase karya-karya ciamik anak negeri yang bikin Bu Cemprut terkilik...hayaaah diulang lagi 😛 Terima Kasih teman-teman yang mau ditanya-tanya ama Bu Cemprut 🙋 Semoga karya-karya buatannya semakin ciamik dan menginspirasi banyak teman lainnya 🙋


No comments: