Wednesday, April 4, 2018

Sulaman Cemprut: Februari...!!!

Jadi karena tetiba nge blog nya udah ke skip 2 bulan ajah ya (gak kerasa banget, bener deh), jadi cerita-cerita dibalik #sulamannyacemprut di rapel aja postingannya ya...telat lagi postingnya, haha 😜 Ini dia sulaman dan cerita dibaliknya 🙋


"Home is where the heart is"

Beberapa bulan sebelumnya pernah lihat seorang penyulam bikin sulaman penuh semua satu lingkaran hoop, hmmm....trus pengen ikut nyobain juga, tapi nggak seambisius si Mbak nya, aku mah yang hoop paling kecil aja dulu 😅 Emang kalo dihitung-hitung terus tiap kali tangan naik dan turun nyulam benangnya, berasa luamaaaa, kapan selesainya yaaa 😓 Tapi begitu terlihat sedikit demi sedikit hasil jadinya, malah nggak mau berhenti nyelesaiinnya, hihi 😜 

Sulaman pemandangan Rumah Kampung di Eropa, yang diselesaikan di Pantura 😅 Sambil dengerin cerita-cerita Umi, menikmati udara sumuk pliket khas Rembang sambil nyruput Es Sirsak hasil metik di kebun sendiri. That's what i call: Home Sweet Home 👌🏻😊 Suka banget sama sulaman kayak gini, aku mau bikin lagi pasti nanti dengan pemandangan rumah yang berbeda 😊


"Birdies"

Ini sulaman yang dibikin buat materi workshop menyulam. Coba dibikin semungil namun nggak rumit juga. Awalnya yang terpikir aku hanya pengen bisa pakai beberapa warna-warni benang, trus kepikiran kalau burung pasti sah-sah aja kalau warnanya macem-macem, hihi, jadi deh si Birdies ini 👌😊


“Tropie Taucan”


Akhirnya harus mengalah pakai jarum jahit kecil, karena bunga & daunnya terlalu kecil, lebih pas kalo benang sulamnya dibelah jadi 2 👌🏻😔 Betapa tersiksanya aku (dipastikan) beberapa kali ketusuk jarum, krn size jarumnya nya lebih kecil (mrusut-mrusut terus), dan ujungnya lebih tajam 😓 Jiper duluan karena baru ini bikin bentuk bunga & daun. Bisa dilihat hasilnya beda-beda karena sambil nyobain beberapa jurus sulam ngawur sampai dapet yang pas buat jari 👌🏻😚 Tapi justru karena banyak kesusahannya, malah lebih cepet keinget di kepala, dan nagih, hihi 😜 First cut is the deepest, gitu kalo kata Mbah Cat Steven 😚



"Guk Guks"

Yang ini juga rencananya buat materi workshop menyulam juga. Karena sedang tahun Anjing, jadi aku berencana bikin beberapa bentuk kepala anjing kecil-kecil saja. Gugling sana-sini, ternyata banyak banget ya jenis Anjing yang lucu-lucu dan berkarakter bentuknya 😅 Terpilihlah beberapa dan disulamlah, sampai terus berasa kalau warna-warna yang dipakai kok hanya itu-itu aja ya, hihi 😅 Warna-warna earthy kayak cokelat, krem, abu, hitam, putih, kok kurang Cemprut gitu ya, haha, lalau berubah rencana deh 😜


"Ayam-Ayamku"

Terus materi workshop buat di Bandung diganti sama yang ini deh, balik lagi ke selera asal: warna-warniiii 😚

Oia, menjawab juga beberapa temen ada yang tanya, kalo blom pernah / blom bisa nyulam boleh ikut Workshop Menyulamnya nggak sih? Boleh dooong 🙋🏻😊 Justru nanti kita akan belajar dari awal beberapa teknik dasar menyulam, dan beberapa macam jenis tusukan menyulam. Baru nanti akan diaplikasikan menyulam di kain atau kanvas👌🏻😊

Ini hasil Sulaman Ayam Mama Okta 😍 MaOk biasanya pegang urusan jahit dengan mesin, kemarin-kemarin ini baru diajarin sulam tangan 😊 MaOk ini tipikal pesimis kalo awal-awal mulai belajar hal baru, tapi aku gak pernah paksain hasilnya langsung sempurna. Yang penting sambil jalan belajar, sambil menemukan alur nyaman menyulamnya sendiri 👌🏻 Hasil sulamannya blom konsisten, masih mencari jati diri sulamannya 😅 Tapi justru buatku hal itu yang bikin menarik, one of a kind 👌🏻😚

-----

Segini dulu lah reportase sulamannya, besok-besok dilanjut sulaman yang bulan berikutnya yaaa 🙋


No comments: